Headlines News :

Latest Post

Written By Nana Rosalina on November 18, 2012 | 22.39

Penonton Terkejut dengan Akting Kim Jae-joong



Akting kocak Kim Jae-joong pada debut filmnya mendapat respon positif dari penggemar, menurut laporan media kemarin.

"Code Name: Jackal" yang dirilis Kamis, menampilkan sang penyanyi sebagai idola fiksi, Choi Hyun, yang diculik seorang pembunuh Bong Min-jung (diperankan Song Ji-hyo).

Dalam upaya pembebasannya, Jae-joong mencoba membuat wanita itu terkesan dengan tindakan-tindakan bodoh, seperti membuat lelucon, dan nyanyian lucu.

"Apakah itu benar-benar Kim Jae-joong? Aku tidak tahu dia memiliki selera humor dalam dirinya," tutur seorang penonton di sebuah forum Weibo. Penonton lainnya mengatakan dia terlihat berbeda dari drama 'Dr. Jin', yang baru saja selesai ditayangkan MBC.



Satu Lagi Penghargaan Musik Akhir Tahun Jepang Tidak Menampilkan Artis K-Pop



Tampaknya sekali lagi artis K-Pop disambut dingin oleh penghargaan musik akhir tahun di Jepang.

Hanya seminggu setelah ‘FNS Music Awards’ yang tidak menyertakan artis K-Pop, penghargaan musik kedua dari tiga penghargaan musik akhir tahun terbesar di Jepang, ‘Japan’s Best Hit Music Awards’, mengungkapkan 20 artis pesertanya, dan tidak ada artis K-Pop yang dapat dilihat dalam daftar.


Peserta ‘Best Hit Music Awards’ tahun ini, seperti yang telah dirilis oleh homepage penghargaan tersebut, menampilkan para artis papan atas termasuk Aiko, AKB48, EXILE, SKE 48, dan banyak lagi, namun tidak ada satu pun artis K-Pop dengan penjualan album terbaik seperti Kara, DBSK, ataupun SNSD yang diundang, membuat pertanyaan apakah artis K-Pop mulai disingkirkan oleh stasiun penyiaran Jepang karena adanya ketegangan politik antara pemerintah Korea dan Jepang.

Hal ini sangat kontras dengan tahun lalu, dimana Kara dan 2NE1 tampil di ‘Best Hit Music Awards’, sementara Kara, DBSK, dan SNSD mengambil bagian di ‘FNS Music Awards’.

Yang terakhir dari penghargaan musik terbesar adalah penghargaan tahunan ‘Kohaku Uta Gassen’  di NHK, yang belum mengungkapkan barisan pesertanya, tapi banyak pembicaraan bahwa acara ini juga tidak akan mengundang artis Korea.

Presiden NHK, Matsumoto Masayuki, sebelumnya telah melancarkan kritikannya terhadap presiden Korea Selatan, Lee Myung Bak, atas masalah pulau Dokdo dan menentang kemunculan artis Korea sebagai hasil dari ketegangan politik kedua negara.

Tahun lalu, DBSK, Kara, dan SNSD tampil di NHK ‘Kohaku Uta Gassen’.



JYJ Kim Jae Joong : Banyak Fans Yang Mengirim Ancaman Mati



JYJ Kim Jae Joong baru-baru ini membicarakan tentang fans yang terlalu terobsesi.

Pada tanggal 8 November, Jae Joong menghadiri event preview untuk film ‘Jackal is Coming’ dan menceritakan kesannya tentang film tersebut pada para wartawan.


Saat Jae Joong ditanyai apakah dia pernah menerima ancaman mati dari fans yang terlalu terobsesi seperti dalam film, dia berkata, “ Ada banyak fans yang seperti itu. Kupikir tiap artis memiliki fans seperti itu. “. Namun kemudian ia tidak berkata apa-apa lagi.

Film ini menceritakan seorang pembunuh legendaris bernama Bong Min Jung dan seorang artis angkuh bernama Choi Hyun. Bae Hyung Joong menyutradarai film ini dan Oh Dal Soo, Han Sang Jin, serta Kim Sung Ryeong akan tampil. Film ini telah dirilis pada tanggal 15 November.



FT ISLAND Mengirim 100 Ayam Untuk Para Pelajar Yang Sedang Menempuh Ujian Masuk Perguruan Tinggi



FT Island telah mengirim 100 ayam kepada para pelajar sekolah menengah atas yang sedang mengikuti ujian masuk perguruan tinggi.

Sebelum mengirim ayam-ayam itu, para member FT Island meng-upload foto mereka yang sedang berpose seolah mengirimkan energi mereka pada kotak-kotak berisi ayam tersebut. Ayam tersebut dikirim pada para pelajar yang terpilih oleh para member setelah membaca cerita mereka.


Pelajar berjumlah enam kelas diberi hidangan ayam dengan kotak yang diprint dengan foto para member FT Island.

Para member berkata, “ Kami ingin memberi kekuatan pada para senior yang sedang belajar keras untuk ujian mereka. Kami sangat berterimakasih pada fans kami, dan kami ingin menolong mereka sebagai balasannya. Semoga semuanya bisa melakukannya dengan baik! “

FT Island kini sedang aktif sebagai model delivery chicken, ‘Toreore’.




Tips Membeli Lensa Bekas

Written By Nana Rosalina on Oktober 30, 2012 | 22.29

Dengan harga lensa baru yang semakin mahal, banyak dari kita yang memilih untuk membeli lensa bekas atau lensa second hand untuk berhemat. Lensa bekas adalah alternatif memikat karena harganya yang relatif lebih murah dan kalau kita bisa mengevaluasi kualitas sebuah lensa bekas maka kita bisa mendapatkan lensa bekas yang memang masih terjamin kualitasnya.



Di artikel ini, belfot akan coba menjelaskan keuntungan membeli lensa bekas serta bagaimana cara membelinya secara aman supaya terhindar dari salah beli.
Kenapa Membeli Lensa Bekas ?
Alasan utama tentu saja mengemat biaya. Harga lensa bekas biasanya direntang 30% lebih murah dibanding kondisinya barunya, malah untuk lensa yang sudah berumur lebih tua kita bisa mendapatkan harga yang lebih murah lagi.
ALasan lain adalah saat kita akan berganti “agama”, misalnya (misalnya lhoooo) saya berganti dari sistem DSLR Nikon ke Canon, maka seluruh peralatan Nikon bekas saya harus saya jual. Dari penjualan tersebut, agar tidak perlu nombok maka saya membeli lensa bekas merk Canon yang setara harganya.
Membeli Lensa Bekas Orang, Apakah Resikonya ?
Sama seperti membeli mobil bekas, membeli motor bekas dan apapun yang kondisinya sudah tidak sempurna, semua mengandung resiko. Yang perlu kita lakukan adalah meminimalkan resiko yang ada. Ada beberapa tindakan yang perlu kita lakukan untuk meminimalkan resiko tersebut. Nah, artikel ini akan berusaha membantu anda supaya bisa meminimalkan resiko membeli lensa bekas tersebut.
Bukankah Lensa Bekas Biasanya Dijual Karena Ada Cacatnya ?
Kehidupan di dunia ini memang selalu abu-abu, namun itu yang bikin hidup kita bergairah bukan (apaan sih maksudnya bang bergairah? abu-abu?? oh, nothing jusy saying.. heheh). Hanya karena sebuah barang dijual bukan berarti barang tersebut rusak atau cacat. Saya punya tetangga yang berprofesi sebagai dealer mobil bekas, dan mayoritas orang yang menjual mobil bekas adalah karena mereka membutuhkan uang atau ingin membeli mobil baru tapi harus menjual mobil lama mereka terlebih dahulu.

Orang menjual lensa zoom karena mereke kepincut kehebatan lensa prime (kehebatan lensa prime? baca disini, disini dan disini) dan ingin berganti memakai lensa prime. Orang menjual lensa generasi lama karena keluar generasi yang lebih baru. Orang menjual lensa makro karena mereka dulu tergesa-gesa membeli tanpa menyadarai sebenarnya minat mereka tidak disitu. Si Otong ingin mengambil spesialiasi portrait dan menjual lensa wide anglenya.



Tentu ada yang menjual lensa mereka karena ada jamur didalamnya, karena autofokus lensanya tidak akurat dan tentu ada juga lensa yang dijual karena mereka barang curian (woooo). Nah tugas kita adalah menyaring yang seperti ini dan membeli benar-benar dari mereka yang menjual dengan motivasi positif dan jujur, kalaupun ada cacatnya yang bisa dideteksi dari awal atau lebih baik lagi mereka bilang sejak awal. Saya pernah terpaksa menjual sebuah lensa yang autofokusnya ngaco dengan harga yang sangat murah, dan orang yang membelinya adalah yang tidak butuh autofokus karena mereka selalu memotret dengan manual fokus.

Beberapa Tips Membeli Lensa Bekas
Ini adalah beberapa panduan yang bisa anda lakukan sebelum membeli sebuah lensa bekas untuk meminimalisisr resiko yang sudah diterangkan diatas:


  • Membeli lensa bekas paling ideal: membeli dari orang yang anda kenal langsung. Hal ini bisa menghindari banyak sekali resiko karena kita tahu reputasi kenalan kita tadi. Kalau anda membeli lensa bekas dari teman yang tidak memakai lensa tadi, kita bisa tahu riwayat pemakaian serta bisa mencoba dan mengujinya secara leluasa terlebih dahulu. Tapi bang, saya sungkan tawar menawar harga dengan teman sendiri? nah itu harus diatasi dengan yang namanya kedewasaan mas dan mbak
  • Kalaupun harus membeli dari orang yang tidak dikenal, usahakan ketemu secara fisik. Banyak yang merasa aman bertransaksi jarak jauh untuk sebuah nilai transaksi Rp 500 ribu misalnya. Namun kalau anda membeli lensa bekas seharga motor, saya sarankan harus bertemu dengan penjual secara langsung supaya tidak membeli kucing dalam karung. Anda harus memeriksa kondisi optik, kinerja mekanis dan fisik lensa dan sebagainya.
  • Bawalah laptop saat bertemu dengan penjual. Untuk apa membawa laptop? Agar kita bisa mengevaluasi hasil foto dari lensa tersebut. Cobalah pasang lensa ke kamera anda lalu pindah foto ke laptop supaya anda bisa zoom maksimal untuk memeriksa cacat, misalnya autofokus yang selalu meleset atau problem centering.
  • Periksa kondisi fisik optik lensa. Anda harus memeriksa bagian optik lensa dan mengamati kalau-kalau ada jamur di lensa, goresan atau debu. Jenis cacat seperti ini seharusnya mudah dilihat. Goresan kecil dan debu di bagian depan dan belakang lensa bisa menjadi bahan tawar menawar yang masuk akal. Jamur kalau ditemukan cukup mengkhawatirkan dan anda harus mengevaluasi apakah mudah dihilangkan atau tidak.(baca tips menyimpan lensa supaya aman dari lembap dan jamur)
  • Pastikan lensa tidak memiliki centering problem. Cobalah memotret tembok bata atau obyek yang memiliki pattern yang berulang. Kemudian amati kualitas foto, kalau foto dibagian kanan sama bagusnya dengan foto bagian kiri maka lensa tersebut tidak memiliki problem centering.
  • Periksa kondisi fisik body lensa: goresan dan cacat bekas pemakaian adalah hal lumrah karena lensa adalah alat pendukung kerja dan bukan hiasan, namun anda bisa melihat cara penjual merawat dan peduli dengan barang-barangnya. Amati sambungan lensa, kalau ada bekas terlihat lensa pernah berusaha dibuka harus ditanyakan. Cacat yang lebih serius seperti lensa pentok di body harus diamati karena takutnya dia pernah jatuh. Secara umum, kondisi body lensa harus dijadikan bahan pertimbanagn menaksir harga, lensa bekas yang masi sangat mulus tentu harganya lebih mahal dibanding lensa bekas yang sudah penuh bekas luka pakai disana-sini.
  • Periksa bilah aperture, coba pasang lensa ke kamera dan ubah-ubah setting aperture lalu gunakan tombol DOF preview. Kemudian periksa apakah tampak oli ataupun bekas oli yang muncul di bilah aperture didalam. Apakah bilah aperture bergerak bebas? (kalau ada yang tidak tahu bilah aperture, dia adalah bilah-bilah logam yang ada dalam lensa, gunanya sebagai jendela yang menyempit maupun melebar sesuai setting aperture anda).



  • Cek focusing ring dan zoom ring. Zoom ring adalah bagian yang diputar untuk zooming lensa, focusing ring adalah bagian yang diputar untuk mengubah titik fokus saat di manual fokus. Keduanya harusnya bisa diputar dengan mulus tanpa hambatan. Kalau terasa terhalang, mungkin ada serpihan didalamnya yang cukup mengkhawatirkan karena bisa merusak.
  • Cek kerja autofokus. Kecepatan sistem autofokus lensa bergantung pada kualitas lensa dan juga kamera. Ada beberapa lensa yang memang dari sananya lumayan lelet mengunci fokus, namun kalau anda membeli lensa berharga mahal, harusnya mereka mengunci fokus dengan mudah dan akurat. Pastikan sistem autofokus akurat dan cobalah cek dengan mode single ataupun continuous focus.
  • Ingat-ingat prinsip ini: berhati-hatilah dengan barang yang too good to be true. Kalau anda membeli lensa yang harga barunya Rp. 20 Juta dan kondisi bekasnya hanya dihargai Rp. 5 Juta padahal umurnya baru setahun, maka anda harus berpikir ulang, masuk akal nggak sih? jadilah rasional dan teliti.

Intinya adalah, selalu periksa lebih dulu lensa second yang ingin anda beli seteliti mungkin. Ikuti tips diatas dan selalu waspada. Prioritaskan membeli dari orang yang anda kenal atau dari komunitas foto lokal dimana anda sering ikut nimbrung disitu. Kalaupun membeli dari orang yang belum anda kenal dan menggunakan forum atau situs jual beli online, utamakan membeli dari penjual dalam satu kota sehingga bisa bertemu langsung dengan penjual dan bisa memeriksa secara fisik lensa incaran anda sebelum membayar.






[Review] 'PERAHU KERTAS', Pertautan Radar Kugy dan Keenan KUGY DAN KEENAN



Melakukan visualisasi dari novel laris bukanlah perkara mudah. Bagai sisi mata uang, jika adaptasi tersebut berhasil, tak ada yang perlu dikecewakan, baik pembaca maupun penikmat film. Namun jika gagal, tontonan itu akan hadir tanpa esensi dan mudah terlupa begitu keluar dari gedung bioskop.

PERAHU KERTAS menempati sisi kedua. Film yang diangkat berdasar novel berjudul sama buah karya Dewi Lestari ini telah gagal melakukan tugas sebagai film adaptasi yang baik.

Sebenarnya bukan hal yang muluk. Namun alangkah lebih baik jika dibiarkan menjadi sastra sarat emosi. Dibanding merusaknya jadi sajian seringan kapas yang jatuh tanpa arah setelah terombang-ambing ditiup angin.

Padahal film ini masih hadirkan kisah unik Kugy dan Keenan serta tentu saja radar mereka. Namun pertautan hati keduanya dalam menggapai mimpi dan cinta berjalan tanpa makna. Kering.


Paruh pertama, Dewi Lestari terlihat tak memiliki pegangan. Dia kebingungan bagaimana mengarahkan 'anaknya' untuk berjalan normal. Dilihat dari opening saja PERAHU KERTAS telah gagal menyentuh rasa.

Dari paruh pertama Dee telah sukses lakukan usaha bunuh diri. Tak ada kejelasan tentang Belanda seperti pada bab awal novel. Padahal Ira Wibowo sempat lakukan dialog berbahasa Belanda. Jika penonton belum membaca source-nya, tentu mereka akan bertanya kenapa bisa tiba-tiba ada percakapan itu? Ini adaptasi, bukan menyuruh penonton awam untuk tahu seluk beluk novelnya, bukan?

Masalah berikutnya menyoal rentang waktu yang begitu absurd. Perpindahan terjadi secara tiba-tiba dan tanpa makna yang jelas. Semua serba kilat dirangkum agar film menemui titik di mana kisah Kugy dan Keenan harus bersinggungan. Hingga ketika paruh kedua bergulir dengan cukup mengikat, penonton sudah dibuat enggan untuk terlena karena bosan.

Hal di atas diperparah dengan lemahnya pemilihan pemain utama. Maudy Ayunda gagal menjadi Kugy yang aneh. Adipati Dolken juga gagal hadirkan Keenan dengan segala konflik dalam dirinya. Keduanya gagal tampilkan chemistry yang baik.

Padahal jika dilihat dari segala atribut mulai setting lokasi hingga pernak pernik lain, Hanung Bramantyo sebagai sutradara begitu niat membawa ruh dalam buku ke layar lebar. Namun sayang hasil akhirnya begitu mengecewakan. 

Seperti judul filmnya itu sendiri, PERAHU KERTAS telah menenggelamkan perahunya ke dasar laut. Parahnya, agen neptunus enggan mengikuti ke mana tenggelamnya. Maka selamat jalan Kugy, perahu kertasmu akan terkenang hanya dalam lembaran kertas. Itu saja.

(kpl/abs)


Diberdayakan oleh Blogger.

Annyeong..:)


 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Annyeong.. :) - All Rights Reserved
Template Created by Nana Published by Nay-nay
Proudly powered by Blogger